Wawako Diza Dorong Mahasiswa UNJA Berkontribusi dalam Ekonomi Kreatif dan Kepemimpinan

Wawako Diza Dorong Mahasiswa UNJA Berkontribusi dalam Ekonomi Kreatif dan Kepemimpinan
📢 Dengarkan





Lebih lanjut, Diza menyampaikan bahwa generasi muda memiliki peran besar sebagai motor penggerak perubahan sekaligus penerus tongkat estafet kepemimpinan bangsa.

“Pemuda harus memiliki jiwa kepemimpinan. Kepemimpinan itulah yang akan melahirkan energi baru, sikap adaptif terhadap perubahan, ide-ide inovatif, kemampuan mewakili suara generasi, semangat membangun keberlanjutan, hingga menjadi sumber inspirasi dan pemberdayaan bagi lingkungannya,” terangnya.

Kata Wawako, dari 11 program unggulan Kota Jambi Bahagia, beberapa di antaranya secara khusus memprioritaskan generasi muda sebagai leading sector agen perubahan, terutama dalam pengembangan ekonomi kreatif.

“Salah satunya adalah BALIKAT (Balai Latihan Kerja Tematik) yang memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk mengikuti pelatihan dan memperoleh keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri maupun dunia kerja, di bawah pembinaan Pemerintah Kota Jambi,” terangnya.

Selain itu, Pemerintah Kota Jambi juga menghadirkan RUMEL (Ruang Milenial), sebuah wadah untuk mencetak generasi muda yang tangguh, kreatif, dan berdaya saing, sekaligus berkontribusi nyata bagi masyarakat dan pembangunan daerah. Saat ini, RUMEL dipusatkan di kawasan Terminal Rawasari, Pasar Jambi, yang juga menjadi langkah strategis dalam menghidupkan kembali kawasan kota tua pasar dari sisi ekonomi.

Lebih lanjut, Diza menjelaskan bahwa Pemkot Jambi turut menggulirkan program BANK HARKAT (Bantuan Kelompok Usaha Masyarakat) sebagai upaya mendukung pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

“Dalam hal ini, kami juga mendorong peran generasi muda untuk memanfaatkan program tersebut. Selama ini, pelaku UMKM di Kota Jambi mayoritas diisi oleh kaum ibu. Maka dari itu, generasi penerus harus hadir dengan sikap kreatif, inovatif, produktif, adaptif, serta memiliki jiwa kepemimpinan untuk menjawab tantangan di era Society 5.0,” tegas Diza.

Wawako Diza juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kebebasan berpendapat dengan sikap saling menghormati. Setiap orang boleh berargumen, menyampaikan kritik, maupun memberi saran, namun semuanya tetap harus disampaikan dengan menjunjung tinggi adab dan etika.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Tags

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Web Design