JAMBI, SEPUCUKJAMBI.ID –Program Kampung Bahagia dinilai sebagai inovasi baru Pemerintah Kota Jambi dalam bidang pemberdayaan masyarakat.
Program ini memadukan berbagai pendekatan perencanaan pembangunan – mulai dari politik, teknokratik, partisipatif, hingga top-down dan bottom-up – menjadi satu strategi terintegrasi.
Dengan menjadikan masyarakat sebagai aktor utama, program ini bertujuan memperkuat peran RT sebagai pusat koordinasi pembangunan wilayah.
“Kami ingin RT tidak hanya sebagai unit administratif, tapi juga motor penggerak perubahan,” jelas Wali Kota Maulana.
Program ini sejalan dengan misi ke-4 dalam RPJMD 2025–2029, yaitu penguatan ketertiban dan ketentraman lingkungan serta peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
Dalam peluncuran Program Kampung Bahagia, Wali Kota Jambi Maulana menyampaikan harapan besar agar program ini dapat membawa kesejahteraan dan keberkahan bagi seluruh masyarakat Kota Jambi.
“Semoga maksud dan tujuan kita berkumpul hari ini mendapat ridho dan keberkahan dari Allah SWT,” ujarnya penuh harap.
Ia juga mengajak seluruh stakeholder – mulai dari Ketua RT, OPD, hingga masyarakat – untuk bersama-sama menjaga semangat kolaborasi dan gotong royong sebagai kunci suksesnya pembangunan berkelanjutan.
Peluncuran Program Kampung Bahagia oleh Wali Kota Jambi juga disertai dengan sosialisasi Peraturan Wali Kota Jambi Nomor 18 Tahun 2025, yang menjadi dasar hukum dan petunjuk teknis program.
Perwal ini menjabarkan prinsip pelaksanaan Kampung Bahagia yang meliputi transparansi, partisipasi, akuntabilitas, dan kesinambungan.
Sebanyak 67 Ketua RT yang menjadi bagian dari proyek percontohan hadir dalam kegiatan ini untuk menerima pemahaman langsung mengenai teknis implementasi program.
“Program ini dibangun atas dasar regulasi yang jelas, agar pelaksanaannya terarah, terukur, dan dapat dipertanggungjawabkan,” ujar Maulana.
Program ini juga mengacu pada UU No 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, serta menjadi bagian dari pelaksanaan RPJMD Kota Jambi 2025–2029.
Program ini dirancang untuk mendorong percepatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat mulai dari level terkecil, yakni RT
Dengan mengusung prinsip transparansi, partisipasi, akuntabilitas, dan keberlanjutan, Kampung Bahagia diharapkan menjadi model pembangunan berbasis masyarakat yang inklusif dan berkeadilan.
“Program ini bukan sekadar slogan, tapi bentuk nyata komitmen kami menjadikan RT sebagai garda terdepan pembangunan,” ujar Maulana.(*)
Tinggalkan Balasan