Mau Hubungan Langgeng? Ini Kuncinya Menurut Psikolog Cinta

Mau Hubungan Langgeng? Ini Kuncinya Menurut Psikolog Cinta

SEPUCUKJAMBI.ID – Kita sering banget denger, “Komunikasi adalah kunci hubungan yang langgeng.” Dan ya, itu nggak salah. Tapi… apakah itu cukup?

Dulu aku juga percaya banget sama hal itu. Kalau ada konflik? Ya tinggal komunikasiin aja, selesai. Tapi ternyata, realitas hubungan itu jauh lebih kompleks dari sekadar ngobrol baik-baik.

Komunikasi Itu Penting, Tapi Bukan Segalanya!

Kita tuh sering lupa, waktu PDKT semua masih pakai “topeng”. Kita tampil semaksimal mungkin, pengen jadi versi terbaik buat pasangan kita. Tapi gimana setelah jadian, atau bahkan menikah? Topeng itu pasti perlahan dilepas. Kekurangan satu sama lain mulai kelihatan. Dan disinilah ujian sebenarnya dimulai.

Kita mulai bertanya:

  • Apakah dia tetap mau stay saat tahu sisi gelap kita?
  • Apakah dia bisa menerima kita apa adanya?
  • Dan sebaliknya, apakah kita bisa menerima dia?

Sentimen Positif: Kunci yang Sering Terlupakan

Menurut John Gottman, seorang pakar hubungan dan penulis buku The Marriage Clinic: A Scientifically Based Marital Therapy, hal paling penting dalam hubungan bukan cuma komunikasi, tapi perasaan positif yang terus dibangun dalam hubungan itu sendiri.

 

Gottman menyebutnya sebagai Positive Sentiment Override. Ini adalah kondisi di mana emosi positif yang kuat di antara pasangan membuat mereka lebih tahan banting dalam menghadapi konflik. Bahkan ketika pasangan lagi marah-marah, kita bisa berpikir positif kayak:

  • “Mungkin dia lagi capek banget.”
  • “Dia nggak maksud nyakitin aku.”
  • “Dia tetap sayang kok, cuma lagi overwhelmed aja.”

Kenapa Ini Penting Banget?

Karena perasaan positif ini bikin:

  • Konflik jadi lebih jarang.
  • Kalau pun ada konflik, penyelesaiannya lebih lembut dan penuh pengertian.
  • Kita cenderung memaklumi, bukan menghakimi.

Lalu, Gimana Cara Membangun Sentimen Positif Itu?

1. Be Authentic

Jadi diri sendiri dari awal. Jangan tampil sempurna waktu PDKT cuma buat disukai. Karena pasanganmu perlu mencintai kamu yang asli—dengan semua kelebihan dan kekuranganmu.

Baca juga:  Patah Hati? Ini Cara Pulih Tanpa Menyiksa Diri

2. Kenali Pasanganmu Sedalam-Dalamnya

Amati pola interaksinya. Apa yang bikin dia kesal, apa yang bikin dia bahagia. Dan tanyakan ke diri sendiri: “Aku bisa nggak nerima ini dalam jangka panjang?”

3. Tumbuhkan Rasa Syukur dan Bahagia dalam Hubungan

Kangen-kangenan, momen ketawa bareng, saling support—itu hal kecil yang membangun positive vibes. Dan vibes itu bisa jadi pelindung hubungan dari badai konflik.

Kesimpulannya?

Komunikasi tetap penting, tapi bukan satu-satunya kunci. Hubungan yang langgeng itu dibangun lewat rasa syukur, pengertian, dan vibes positif yang terus dijaga dari hari ke hari.

Jadi, yuk mulai dari sekarang: bukan cuma ngobrol, tapi juga rawat emosi positif dalam hubunganmu (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Web Design