SENGETI, SEPUCUKJAMBI.ID – Puluhan sekolah di Kabupaten Muaro Jambi terdampak banjir yang melanda beberapa kecamatan di wilayah tersebut.
Banjir ini terutama merendam sekolah-sekolah yang berada di daerah dataran rendah, menyebabkan aktivitas belajar mengajar harus dilakukan secara daring (online).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Muaro Jambi, Firdaus, mengungkapkan bahwa total 40 Sekolah Dasar (SD) dan 10 Sekolah Menengah Pertama (SMP) terdampak banjir.
Meskipun demikian, proses belajar tetap berjalan dengan sistem pembelajaran daring.
“Semua siswa diberikan tugas oleh guru dan mengerjakannya di rumah. Ini untuk memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung meskipun sekolah terendam banjir,” ujar Firdaus.
Firdaus menjelaskan bahwa tidak semua sekolah benar-benar tenggelam. Beberapa sekolah hanya mengalami banjir di bagian halaman, terutama yang memiliki bangunan bertiang.
Namun, akses menuju sekolah menjadi kendala karena jalanan terendam air sehingga tidak memungkinkan bagi siswa dan guru untuk berjalan kaki.
“Ada sekolah yang hanya bagian halamannya tergenang, tetapi akses menuju sekolah benar-benar terputus akibat banjir,“ jelasnya.
Dalam situasi ini, Firdaus juga mengingatkan para orang tua untuk mengawasi anak-anak mereka agar tidak bermain air sembarangan.
“Kami mengimbau orang tua untuk selalu menjaga anak-anaknya dan membatasi aktivitas bermain air karena dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan, seperti penyakit kulit dan infeksi,” tambahnya.
Masyarakat setempat berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah-langkah untuk menangani banjir agar aktivitas sekolah dapat kembali berjalan normal.(*)
Tinggalkan Balasan