KERINCI, SEPUCUKJAMBI.ID — Memasuki hari ketiga, warga Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh masih mengalami pemadaman listrik pasca robohnya tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) di kawasan Muara Hemat, Kecamatan Batang Merangin, pada Sabtu dini hari, 17 Mei 2025 sekitar pukul 01.00 WIB.
Tower SUTT tersebut diduga roboh akibat cuaca ekstrem dan hembusan angin kencang yang melanda wilayah tersebut.
Dampaknya, listrik di sebagian besar wilayah Kerinci dan Sungai Penuh lumpuh total.
General Manager PLN ULP Sungai Penuh, Eko, membenarkan bahwa insiden robohnya tower SUTT menyebabkan terputusnya pasokan listrik secara menyeluruh.
“Salah satu tower SUTT di daerah Muara Hemat roboh, sehingga aliran listrik ke Kerinci dan Sungai Penuh terhenti total. Saat ini, tim dari ULTG Bungo sedang melakukan perbaikan di lokasi,” jelas Eko saat dikonfirmasi, Senin (19/5/2025).
Untuk mempercepat pemulihan, pihak PLN saat ini sedang membangun tower emergency di lokasi kejadian sebagai solusi sementara untuk menyalurkan listrik kembali ke jaringan.
“Kami sekarang fokus pada pembangunan tower emergency. Harapannya dalam 2 sampai 3 hari ke depan kelistrikan bisa kembali normal,” ujarnya.
Sejak insiden tersebut, PLN Sungai Penuh telah mengeluarkan edaran mengenai pemadaman bergilir di beberapa titik wilayah terdampak.
Langkah ini diambil guna mengelola pasokan listrik terbatas sembari menunggu perbaikan selesai.
Meski demikian, Eko belum bisa memastikan kapan listrik benar-benar akan kembali normal.
“Kalau soal waktu pastinya, kami belum bisa pastikan. Karena perbaikan tower SUTT itu kewenangannya ada di tim transmisi,” jelasnya.
Terkait penyebab pasti robohnya tower, Eko menyebut saat ini masih dalam tahap identifikasi oleh tim teknis PLN.
“Penyebabnya sedang dalam penyelidikan. Namun untuk sementara, prediksi kami pembangunan tower emergency akan memakan waktu sekitar 2–3 hari,” tambahnya.
Warga diminta bersabar dan terus mengikuti informasi resmi dari PLN terkait perkembangan perbaikan dan jadwal pemulihan listrik.(*_
Tinggalkan Balasan