Mengapa Media Sosial Menjadi Tempat Curhat yang Populer?

Mengapa Media Sosial Menjadi Tempat Curhat yang Populer?
📢 Dengarkan





SEPUCUKJAMBI.ID – Di era digital saat ini, banyak orang memilih untuk menuangkan perasaannya melalui media sosial.

Fenomena ini mungkin terasa janggal, mengingat berbicara langsung dengan orang terdekat seharusnya lebih aman dan menenangkan.

Namun, kenyataannya, banyak yang merasa lega setelah membagikan curhatan mereka melalui story, tweet, atau unggahan panjang di media sosial.

Mengapa Orang Lebih Memilih Curhat di Media Sosial?

Salah satu alasan utama adalah kendali penuh atas apa yang ingin dibagikan dan bagaimana cara menyampaikannya.

Di media sosial, kita bisa dengan bebas mengatur kata-kata, memilih foto, menyunting cerita, bahkan menghapus unggahan jika dirasa terlalu pribadi.

Proses ini memberi rasa aman, karena kita dapat memfilter emosi sebelum membagikannya.

Selain itu, kita tidak perlu menerima respons langsung yang kadang bisa membuat tidak nyaman.

Kebebasan Bercerita Tanpa Beban

Media sosial juga memberi kebebasan bercerita tanpa harus mendengar balasan panjang atau nasihat yang tidak diminta.

Teman dekat sering kali memberikan tanggapan dengan niat baik, namun hal itu bisa terasa menghakimi atau malah membuat kita merasa bersalah.

Risiko dalam Membuka Cerita ke Teman Dekat

Keterbukaan kepada teman dekat bisa membawa risiko emosional yang tidak dimiliki oleh media sosial.

Cerita yang dibagikan langsung sering kali memengaruhi dinamika hubungan. Ada rasa takut dianggap lemah, merepotkan, atau terlalu dramatis, terutama jika cerita itu berulang atau menyentuh aspek pribadi.

Bebas dari Beban Sosial

Media sosial memberi rasa kebebasan tanpa beban sosial. Kita tidak perlu menjaga ekspresi wajah, menahan tangis, atau khawatir apakah lawan bicara merasa tidak nyaman.

Semua bisa disampaikan melalui layar, di waktu yang kita pilih sendiri, tanpa harus menghadapi tatapan atau reaksi yang sulit dihadapi.

Baca juga:  Pola Hidup Sehat untuk Remaja di Era Modern

Keterbukaan dalam Era Digital

Fenomena ini juga dipengaruhi oleh perubahan cara kita membangun kedekatan dalam era digital. Banyak hubungan saat ini terbentuk dan dipelihara secara daring.

Hal ini membuat batas antara teman dunia maya dan teman nyata semakin kabur. Dalam konteks ini, bercerita di media sosial terasa cukup sebagai bentuk interaksi emosional.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Web Design