JAMBI, SEPUCUKJAMBI.ID – Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025, Pemerintah Kota Jambi menggelar jalan santai edukatif yang melibatkan ribuan siswa dan guru dari berbagai sekolah.
Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu pagi, 3 Mei 2025, dengan titik start di lapangan Kantor Wali Kota Jambi.
Acara yang diinisiasi oleh Wali Kota Jambi, Dr. dr. H. Maulana, MKM, bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kota Jambi, juga diisi dengan deklarasi Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dan penolakan terhadap judi online (judol).
Dalam sambutannya, Maulana menekankan pentingnya menanamkan tujuh kebiasaan positif sejak dini, yaitu: bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur tepat waktu.
“Kebiasaan ini harus menjadi budaya dalam keluarga dan sekolah. Jika diterapkan secara konsisten, anak-anak akan tumbuh menjadi generasi hebat,” ujar Maulana.
Maulana juga mengangkat isu serius terkait maraknya judi online yang bahkan melibatkan pegawai pemerintahan.
Ia menyebutkan bahwa banyak pegawai yang terjerat pinjaman online karena terlibat judol, bahkan ada yang sampai diberhentikan dari pekerjaannya.
“Provinsi Jambi tercatat sebagai salah satu wilayah dengan tingkat partisipasi judi online tinggi, padahal kita dikenal sebagai masyarakat religius dan berbudaya,” katanya.
Maulana menginstruksikan kepada para kepala sekolah untuk memeriksa penggunaan ponsel guru dan memberikan pembinaan jika ditemukan indikasi keterlibatan dalam judol.
“Tidak ada yang menjadi kaya karena judi online. Yang ada justru kehancuran keluarga dan masa depan,” tegasnya.
Pada Jumat (2/5/2025), Maulana juga meresmikan Program Sekolah Digital Bahagia dan menyalurkan 2.000 beasiswa pendidikan bagi siswa SD dan SMP se-Kota Jambi.
Program digitalisasi sekolah ini bertujuan untuk mendorong adaptasi teknologi dalam proses belajar-mengajar.
Melalui portal digital yang disediakan, guru, kepala sekolah, siswa, orang tua, dan Dinas Pendidikan dapat memantau proses pembelajaran secara real-time.
“Semua aktivitas siswa, nilai, hingga progres belajar bisa dipantau. Ini bagian dari komitmen kami dalam menciptakan pendidikan berkualitas dan merata,” ungkap Maulana.
Ia juga mendorong guru agar lebih kreatif dan inovatif dengan menggunakan media pembelajaran interaktif seperti aplikasi, video, dan platform digital lainnya.(*)
Tinggalkan Balasan