Jakarta, SEPUCUKJAMBI.ID – Kabar duka datang dari dunia musik Indonesia. Penyanyi legendaris Titiek Puspa tutup usia pada Kamis (11/4) pukul 16.30 WIB di Rumah Sakit Medistra, Jakarta. Kepergian sang maestro pada usia 87 tahun itu dikonfirmasi langsung oleh manajernya, Mia, melalui pesan singkat kepada media.
“Telah wafat sekitar pukul 16.30, Eyang Titiek Puspa di RS Medistra,” kata Mia.
Kabar duka ini pun segera mendapat respons luas dari publik dan tokoh-tokoh nasional. Pihak Musica Studio, label yang selama ini menaungi karya-karya Titiek Puspa, menyampaikan belasungkawa mendalam serta doa untuk almarhumah.
“Semoga amal ibadah dan segala kebaikan Eyang Titiek Puspa diterima dan mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT,” tulis pihak Musica Studio.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon juga turut menyampaikan penghormatan terakhir melalui akun media sosial pribadinya di platform X (dulu Twitter). “Selamat jalan komposer dan penyanyi legendaris Indonesia, Mbak Titiek Puspa… al-Fatihah,” tulisnya.
Sebelum kepergiannya, Titiek Puspa sempat dikabarkan mengalami serangan stroke dan menjalani operasi. Informasi tersebut diungkap oleh pengamat musik Stanley Tulung lewat unggahan di Instagram, menyebutkan bahwa sang penyanyi sempat jatuh sakit saat berada di Studio Trans TV.
“Bangun tidur dengar kabar kalau penyanyi senior @titiekpuspa_official kena stroke dan langsung dioperasi dini hari tadi pukul 01.00–03.00. Semoga lekas pulih seperti semula, Tante Titiek. Aamiin,” tulis Stanley, kala itu masih berharap sang legenda bisa pulih.
Titiek Puspa, yang memiliki nama asli Hj. Sudarwati, lahir pada 1 November 1937. Karier musiknya dimulai dari kota Semarang, lewat ajang kompetisi menyanyi “Bintang Radio.” Sejak saat itu, ia terus menunjukkan konsistensinya di dunia hiburan Indonesia sebagai penyanyi, pencipta lagu, aktris, hingga pelakon seni panggung.
Ia dikenal melalui karya-karya musik yang menyentuh hati seperti Kupu-Kupu Malam, Bing, hingga Marilah Kemari. Selain bernyanyi, ia juga aktif dalam sejumlah operet seperti Bawang Merah Bawang Putih, Kartini Manusiawi, serta tampil di layar lebar melalui film-film seperti Karminem, Inem Pelayan Sexy, dan Apanya Dong.
Lebih dari sekadar seniman, Titiek Puspa adalah simbol ketangguhan dan dedikasi dalam berkarya, yang menembus batas zaman dan generasi. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam, namun juga warisan seni yang tak akan lekang oleh waktu. (*)
Tinggalkan Balasan