Jadwal Lengkap Fenomena Astronomi Desember 2025, Supermoon, Hujan Meteor hingga Solstis

Desember 2025 menghadirkan rangkaian fenomena astronomi menarik seperti supermoon, konjungsi planet, dan puncak hujan meteor Geminid. Berikut jadwal lengkap yang dapat diamati dari Indonesia.

JAKARTA, SEPUCUKJAMBI.ID – Desember 2025 menjadi salah satu bulan terbaik untuk menyaksikan berbagai fenomena astronomi langka di langit Indonesia.

Mulai dari supermoon, konjungsi planet, hingga puncak hujan meteor, seluruh peristiwa ini dapat diamati dengan mata telanjang dari berbagai wilayah nusantara.

Berikut jadwal lengkap fenomena yang berlangsung sepanjang Desember.

4 Desember – Supermoon Cold Moon

Pada malam ini, Bulan berada di fase purnama sekaligus di titik terdekat dengan Bumi (perigee).

Kondisi tersebut membuat Bulan tampak sekitar 7,9% lebih besar dan 15% lebih terang dibanding purnama biasa.

Baca juga:  Tiga Siswa Mundur dari Sekolah Rakyat Jambi, Ini Alasan Sebenarnya

Waktu terbaik untuk mengamatinya adalah setelah Bulan terbit hingga tengah malam. Lokasi minim polusi cahaya akan memberikan pemandangan paling optimal.

7 December – Konjungsi Bulan–Jupiter & Mercury Elongasi Barat Terbesar

Bulan dan Jupiter akan tampak berdekatan di langit malam, dapat diamati tanpa alat bantu.

Pada hari yang sama, planet Merkurius mencapai elongasi barat terbesar, menjadikannya momen terbaik untuk melihat planet tersebut sebelum matahari terbit.

Pengamatan Merkurius disarankan dilakukan menjelang fajar.

13–14 Desember – Puncak Geminid Meteor Shower

Hujan meteor Geminid menjadi fenomena paling dinanti bulan ini. Pada puncaknya, 13 hingga 14 Desember, pengamat dapat melihat 60–120 meteor per jam di langit gelap.

Baca juga:  Siap Terapkan Rekayasa Lalulintas, Kapolri Ungkap Prediksi Arus Mudik Lebaran 2025, Catat Tanggalnya!

Fase Bulan yang redup membuat pengamatan semakin ideal. Cari lokasi terbuka yang jauh dari lampu kota dan amati langit mulai tengah malam hingga dini hari.

20 Desember – Fase Bulan Baru

Bulan memasuki fase baru, menjadikan langit malam lebih gelap. Kondisi ini ideal untuk mengamati objek-objek redup seperti nebula, galaksi, atau gugus bintang menggunakan teleskop.

Baca juga:  Ketua PN Jaksel Tersangka Suap Rp60 M, Atur Vonis Bebas Kasus Korupsi CPO

21 Desember – December Solstice

Titik balik matahari Desember menandai malam terpanjang dan siang terpendek di Belahan Bumi Utara, termasuk Indonesia.

Fenomena ini memberikan waktu pengamatan langit malam yang lebih lama dan nyaman.

Pengamat dianjurkan memilih lokasi terbuka, jauh dari polusi cahaya, dengan waktu terbaik setelah magrib hingga tengah malam kecuali Merkurius yang terlihat sebelum fajar.

Dengan kondisi cuaca yang mendukung, Desember menjadi kesempatan sempurna untuk menikmati keindahan astronomi sekaligus meningkatkan minat terhadap sains antariksa.(*)

image_pdfimage_print

Pos terkait