JAMBI, SEPUCUKJAMBI.ID — Harga emas di Pasar Simpang Bata, Kota Jambi, dalam beberapa hari terakhir mengalami penurunan setelah sebelumnya sempat mencapai level tertinggi.
Meski begitu, minat masyarakat untuk membeli emas justru tetap tinggi, terutama pada jenis logam mulia batangan.
Berdasarkan keterangan sejumlah pedagang, harga emas saat ini berada di kisaran Rp2 juta per gram, turun sekitar Rp170 ribu dari posisi tertinggi beberapa hari sebelumnya.
Dani (38), pegawai Toko Emas Singgalang di kawasan Simpang Bata, menyebutkan bahwa harga emas sempat menembus angka Rp2,3 juta per gram sekitar lima hari yang lalu sebelum kembali turun.
“Sekarang harga emas turun. Kemarin memang sempat naik, tapi sekitar lima hari lalu mulai menurun,” ujarnya saat ditemui di toko, Senin (27/10).
Meskipun harga emas melemah, Dani mengungkapkan bahwa minat masyarakat untuk membeli logam mulia batangan tetap tinggi.
Saat ini, harga logam mulia ukuran 10 gram mencapai lebih dari Rp30 juta.
“Sekarang itu kebanyakan orang cari logam mulia batangan, paling banyak untuk investasi,” kata Dani.
“Kalau perhiasan seperti cincin dan kalung masih banyak juga yang dicari, tapi tetap logam batangan yang paling diminati,” tambahnya.
Menurut Dani, pergerakan harga emas sangat dipengaruhi oleh kondisi pasar global dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
“Kedepannya kita belum tahu karena harga emas dunia pasti mengikuti perkembangan global. Bisa kita lihat kemarin naik, sekarang turun lagi,” jelasnya.
Ia berharap harga emas bisa turun lebih jauh agar daya beli masyarakat semakin meningkat.
“Kita malah berharapnya turun, biar pembeli itu masuk terus, ada terus,” katanya.
Hal senada diungkapkan Samsul (41), pedagang emas lainnya di kawasan pasar yang sama. Ia mengatakan, harga emas muda juga ikut turun.
“Sekarang emas lagi turun, tapi kami jualnya emas muda. Harganya kisaran Rp1.050.000 per gram. Kami hanya jual emas kecil, bukan yang besar-besar,” ujarnya.
Penurunan harga emas di Pasar Simpang Bata menunjukkan bahwa fluktuasi harga masih terus terjadi, seiring dengan pergerakan harga emas dunia.
Meski demikian, masyarakat Jambi tetap menjadikan logam mulia sebagai pilihan utama untuk investasi maupun perhiasan.(*)














Tinggalkan Balasan