JAMBI, SEPUCUKJAMBI.ID – Wali Kota Jambi, Dr dr H Maulana, MKM, mengajak generasi muda, khususnya kalangan milenial, untuk terlibat aktif dalam sektor pertanian.
Menurutnya, pertanian saat ini bukan lagi identik dengan pekerjaan tradisional, tetapi telah berkembang menjadi sektor modern yang berbasis teknologi dan memiliki potensi ekonomi tinggi.
Ajakan ini disampaikan Maulana dalam kegiatan penanaman cabai dan penyerahan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) dari Kementerian Pertanian RI senilai Rp3,8 miliar.
Kegiatan ini berlangsung di salah satu lahan tidur milik pemerintah kota yang kini telah diubah menjadi lahan produktif.
“Pertanian saat ini sudah modern. Banyak kelompok tani kita, termasuk generasi muda, sudah mulai menggunakan sistem urban farming seperti hidroponik dan teknologi pertanian terbaru. Ini adalah peluang besar,” ujar Maulana.
Ia menegaskan bahwa, keterlibatan anak muda dalam sektor pertanian sangat penting untuk menjawab tantangan ketahanan pangan ke depan.
Selain itu, sektor ini juga bisa menjadi sumber penghasilan yang stabil dan berkelanjutan.
Maulana menyebutkan, lahan tidur seluas lebih dari 7 hektare milik Pemkot kini telah dimanfaatkan untuk budidaya cabai.
Komoditas ini dipilih karena pernah menjadi salah satu penyebab utama inflasi di Kota Jambi.
“Cabai itu strategis. Kalau produksi lokal meningkat, harga bisa stabil, inflasi bisa kita kendalikan,” kata dia.
“Apalagi kalau generasi muda ikut turun tangan, hasilnya akan jauh lebih besar dan berkelanjutan,” jelasnya.
Selain mendorong keterlibatan milenial, Pemkot Jambi bersama Kementerian Pertanian dan Bank Indonesia Perwakilan Jambi juga menyalurkan berbagai bantuan alsintan seperti traktor roda dua dan empat, mesin semprot, pompa air, dan benih unggul kepada kelompok tani dan kelompok wanita tani.
Maulana juga merancang kebijakan agar aparatur sipil negara (ASN) di Kota Jambi membeli hasil pertanian lokal secara langsung.
Langkah ini diharapkan dapat menciptakan pasar yang stabil bagi petani dan memperkuat ekosistem pertanian daerah.
“Kalau ada 13.000 ASN, dan masing-masing beli 1 kg cabai dari petani lokal, itu sudah sangat membantu. Kita ingin ekonomi petani kita bergerak, dan anak muda punya semangat untuk bertani,” tambahnya.
Ia berharap ke depan semakin banyak pemuda Kota Jambi yang tidak hanya melihat pertanian sebagai pilihan terakhir, tetapi justru sebagai peluang masa depan yang menjanjikan.(*)
Tinggalkan Balasan