JAMBI, SEPUCUKJAMBI.ID – Progres pembangunan jalur khusus batu bara di Provinsi Jambi terus menunjukkan perkembangan.
Selain PT Inti Tirta, dua perusahaan lain, yakni PT Sinar Anugerah Sukses (SAS) dan PT Putra Bulian Properti, juga tengah mempercepat pengerjaan proyek strategis ini yang tersebar di Kabupaten Muaro Jambi, Batanghari, dan Sarolangun.
Berdasarkan data terakhir, PT Sinar Anugerah Sukses mengerjakan jalan khusus sepanjang 29 kilometer yang menghubungkan wilayah Batanghari hingga Muaro Jambi, termasuk pembangunan Terminal untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) seluas 70 hektare.
“Untuk wilayah Muaro Jambi, pengerasan jalan sudah mencapai 23 kilometer, sedangkan di Batanghari masih dalam proses penyempurnaan dan pembebasan lahan sekitar 26 kilometer,” jelas Kabid Perhubungan Darat dan Perkeretaapian Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, M. Faisal Reza.
PT SAS menargetkan seluruh konstruksi dapat rampung dan beroperasi penuh pada akhir tahun 2026.
Sejumlah tahapan administratif juga telah diselesaikan, termasuk izin crossing jalan tol, koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi, dan penyusunan desain underpass di beberapa titik perlintasan.
Meski demikian, proyek ini masih menghadapi kendala pada pembebasan lahan sekitar 8,5 kilometer yang belum tuntas akibat proses penyerahan hak dari beberapa pihak.
Sementara itu, PT Putra Bulian Properti tengah menyiapkan pembangunan tahap 2 sepanjang 3 kilometer di Batanghari dan tahap 3 sepanjang 47 kilometer yang akan melintasi Batanghari hingga Sarolangun.
Seluruh perizinan penting seperti Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (PKKPR) dan Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan (PPKH) kini sedang dalam proses penerbitan di pemerintah daerah setempat.
Di sisi lain, PT Inti Tirta, yang jalurnya berada di kawasan Pelabuhan Tenam, Batanghari, disebut sudah hampir rampung sepenuhnya.
Hanya beberapa bagian yang masih disempurnakan, seperti pemasangan rambu lalu lintas dan warning light untuk keselamatan pengguna jalur hauling.
“Targetnya, seluruh jalur hauling batu bara di Jambi bisa beroperasi penuh pada akhir 2026. Kami dari Dishub tetap melakukan pengawasan rutin, terutama di malam hari, di titik-titik crossing jalan umum,” tambah Faisal.
Dengan selesainya proyek ini, pemerintah berharap jalur khusus batu bara dapat menjadi solusi permanen bagi kemacetan dan kerusakan jalan umum di Provinsi Jambi yang selama ini disebabkan oleh truk angkutan batu bara.(*)














Tinggalkan Balasan