Maulana juga ungkapkan komitmen Pemkot Jambi untuk menyukseskan pembangunan jargas di Kota Jambi, begitu juga dengan dukungan BUMD Kota Jambi yang siap menjalankan peran sebagai pengelola.
“Kami siap membantu proses pembangunan karena kami sudah merasakan manfaatnya. Kuncinya adalah kordinasi dilapangan. Program ini juga memberi manfaat untuk peningkatan Pendapatan Asli Daerah, karena BUMD dilibatkan untuk mengelola jargas. Masyarakat dapat manfaat, daerah juga dapat manfaat,” pungkasnya.
Dikesempatan yang sama Dirjen Migas ESDM, Laode Sulaeman sampaikan bahwa pemerintah pusat telah mencanangkan program satu juta Sambungan Rumah Jargas.
“Program Bapak Menteri membangun jargas secara masif, karena sempat terhenti sejak 2022. Baru kita mulai kembali di tahun 2025. Dalam kurun waktu itu belum mencapai 1 juta SR. ESDM akan mencanangkan 1 juta SR dan ini pencanangan pertama untuk mewujudkan 1 juta SR. Manfaatkan sebesarnya untuk masyarakat dan ekonomi daerah,” ungkapnya.
Pembangunan sambungan rumah jargas di Kota Jambi akan dikerjakan dengan mekanisme multiyear, dimulai November 2025 hingga Mei 2026, dengan jumlah 13.235 SR, meliputi wilayah dua kecamatan, yaitu Kotabaru dan Alam Barajo.
Sebagaimana diketahui, sejak tahun 2012 hingga 2020, di Kota Jambi telah terbangun jargas dengan jumlah pelanggan aktif sebanyak 11.045 SR, tersebar di beberapa kecamatan, Kotabaru, Jelutung, Alam Barajo, Telanaipura, Danau Sipin, Jambi Selatan, Jambi Timur dan Pasar Jambi.
Kedepan Wali Kota Jambi dokter Maulana berkomitmen untuk terus memperjuangkan penambahan sambungan rumah jaringan gas setiap tahunnya, guna memperluas akses energi yang aman, efisien, dan ramah lingkungan bagi masyarakat Kota Jambi.(*)
Tinggalkan Balasan