Jakarta, SEPUCUKJAMBI  – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan hasil Survei Orientasi Bisnis Perbankan (SBPO) Triwulan I-2025, yang menunjukkan optimisme tinggi dalam sektor perbankan.
Dengan melibatkan 96 bank yang menguasai 96,61% dari total aset bank umum, survei ini mengindikasikan perbankan tetap tangguh meski menghadapi ketidakpastian global.
Indeks Orientasi Bisnis Perbankan (IBP) tercatat sebesar 66—menandakan perbankan berada dalam zona optimis. Optimisme ini didorong oleh stabilitas ekonomi domestik, prospek penurunan BI-Rate, serta momentum ekonomi seperti Bulan Ramadhan dan Idul Fitri yang mendorong konsumsi masyarakat dan pertumbuhan kredit.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menyatakan bahwa meskipun kondisi ekonomi global masih penuh tantangan, perbankan Indonesia tetap percaya diri.
Indeks Ekspektasi Kondisi Makroekonomi (IKM) sebesar 53 mencerminkan keyakinan terhadap stabilitas domestik, sementara Indeks Persepsi Risiko (IPR) di angka 55 menunjukkan bahwa perbankan masih mampu mengelola risiko dengan baik.
Baca juga:Â OJK Siap Awasi Implementasi BPI Danantara, Pastikan Pengelolaan Bank BUMN Tetap Efisien dan Transparan
Baca juga:Â Luncurkan Aplikasi OSIDA PMDK, OJK Perkuat Pengawasan Pasar Modal dengan Big Data
“Kami melihat perbankan tetap optimis terhadap pertumbuhan kredit dan penghimpunan dana, seiring dengan membaiknya aktivitas ekonomi nasional,” ujar Dian.
Survei ini juga menyoroti bahwa mayoritas bank memproyeksikan peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan pertumbuhan kredit di triwulan I-2025. Selain itu, risiko perbankan seperti risiko kredit, risiko pasar, dan risiko likuiditas dinilai tetap terkendali.
Di tengah ketidakpastian ekonomi global akibat geopolitik dan potensi trade war, ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh stabil berkat kebijakan ekonomi pro-growth, inflasi yang terkendali, serta meningkatnya kepercayaan investor pasca tahun politik 2024. (*)
Tinggalkan Balasan