“Semua upaya ini merupakan wujud kesungguhan kita dalam memastikan setiap anak di Kota Jambi dapat tumbuh sehat, cerdas, dan bahagia,” ungkap Maulana.
Terkait penghargaan Kota Layak Anak (KLA) yang baru saja kembali diraih oleh Kota Jambi, selain menyampaikan rasa syukur apresiasinya, Wali Kota Maulana juga menegaskan pentingnya komitmen bersama dalam menjaga capaian tersebut.
Ia mengajak seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, stakeholder terkait, hingga masyarakat, untuk terus mempertahankan setiap indikator penilaian, khususnya pada “Peringkat Utama”, sebagai bukti nyata kesungguhan Kota Jambi dalam mewujudkan kota yang ramah anak.
“Ini adalah perjuangan kita bersama, dan tentu menjadi tanggung jawab ke depan bagaimana mempertahankan seluruh indikator penilaian. Termasuk langkah konkret dalam mencegah segala bentuk eksploitasi terhadap anak,” tegasnya.
Lebih lanjut, Maulana mengungkapkan bahwa keberhasilan pembangunan daerah tidak hanya diukur dari kemajuan infrastruktur semata, tetapi juga dari sejauh mana sebuah daerah mampu melahirkan generasi muda yang sehat, cerdas, dan berkualitas.
“Anak-anak adalah fondasi utama masa depan Kota Jambi. Maka dari itu, tugas kita bersama dalam mendidik mereka tidak cukup hanya melalui dunia pendidikan formal, tetapi harus dimulai dari lingkungan keluarga sebagai pondasi pertama dan utama,” pungkas Wali Kota Maulana.
Sementara itu, dalam laporan kegiatan, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (DPMPPA) Kota Jambi, Noverentiwi Dewanti, menyampaikan bahwa pelaksanaan Hari Anak Nasional tingkat Kota Jambi ini bertujuan sebagai wujud penghormatan, perlindungan, serta pemenuhan hak-hak anak sebagai generasi penerus bangsa.
Kegiatan ini juga menjadi upaya nyata dalam mewujudkan ruang bersama bagi anak-anak Indonesia, sekaligus memperluas pemanfaatan Call Center SAPA 129 sebagai sarana penanganan permasalahan kekerasan terhadap anak dan perempuan.
“Kegiatan ini juga menjadi bagian dari percepatan pengembangan satu data gender dalam penyusunan kebijakan dan program pemenuhan hak serta perlindungan anak,” ujarnya.














Tinggalkan Balasan