JAMBI, SEPUCUKJAMBI.ID – Wali Kota Jambi, Maulana, menegaskan pentingnya kolaborasi antar daerah dalam menghadapi berbagai tantangan perkotaan saat membuka rangkaian Muskomwil II APEKSI 2025 di Kota Jambi, Kamis (27/11).
Menurutnya, kedekatan wilayah harus menjadi modal utama dalam membangun kerja sama strategis yang saling menguntungkan.
“Kedekatan wilayah harus menjadi dasar untuk membangun kerja sama yang memberi manfaat. Kota Jambi berada di titik tengah Sumatera. Jika Tol Trans Sumatera tersambung penuh, Jambi akan menjadi titik singgah ideal bagi pelintas,” ujar Maulana.
Maulana menyoroti sejumlah isu perkotaan yang harus ditangani bersama, mulai dari stabilitas pasokan bahan pokok, urbanisasi, kemacetan, transportasi publik, hingga persoalan lingkungan seperti sampah dan limbah domestik.
Ia menyebut salah satu langkah nyata yang sedang dijalankan Kota Jambi adalah kerja sama dengan PT Regent untuk mengolah sampah menjadi energi alternatif.
Selain isu lingkungan, Maulana juga menekankan perlunya perhatian terhadap ketidakseimbangan pembangunan perumahan dengan daya dukung lingkungan.
Kemudian meningkatnya kemiskinan perkotaan, pengangguran, sanitasi, kualitas infrastruktur, serta tuntutan digitalisasi dan penerapan smart city.
Ia berharap Muskomwil II APEKSI dapat menjadi ruang diskusi efektif bagi para kepala daerah untuk saling berbagi pengalaman dan merumuskan strategi baru yang relevan dengan perkembangan kota-kota di Sumatera.
“Kalau kita memikul semuanya sendiri, tentu berat. Tetapi jika kita melangkah bersama, kita bisa melihat persoalan dengan lebih jernih dan menemukan jalan keluarnya untuk memajukan kota kita masing-masing,” pungkasnya.
Muskomwil II APEKSI 2025 kemudian dibuka secara resmi oleh Gubernur Jambi, Al Haris
Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa kemajuan kota menjadi cerminan kemajuan provinsi.
Karena itu, pemerintah kota diminta memperkuat kinerja, meningkatkan inovasi, dan mengelola APBD dengan lebih efektif dalam menjawab tantangan pembangunan.
Dalam arahannya, Al Haris menegaskan bahwa kota menjadi indikator utama kemajuan provinsi.
Menurutnya, pemerintah kota harus menunjukkan kinerja terbaik karena capaian kota mencerminkan perkembangan wilayah secara keseluruhan.
“Provinsi adalah wajah dari perkembangan daerah. Karena itu kota harus mampu menunjukkan kinerja terbaiknya. Setiap upaya yang membawa kemajuan tentu menjadi prioritas kami,” ujarnya.
Al Haris juga meminta kepala daerah menghadirkan program yang berdampak langsung bagi masyarakat.
Ia menekankan pentingnya pengelolaan APBD yang cermat dan pemanfaatan fasilitas pemerintah secara optimal untuk mendorong kinerja yang lebih efektif.
Ia berharap Muskomwil APEKSI menjadi ruang bagi kepala daerah untuk melahirkan kebijakan dan inovasi yang dapat mempercepat pembangunan kota.
Semangat kolaborasi dianggap menjadi kunci agar kota-kota di wilayah II dapat bergerak lebih maju.
Sementara itu, Sekretaris Dewan Pengurus sekaligus Direktur Eksekutif APEKSI, Alwis Rustam, menilai tantangan pemerintahan kota pada tahun 2026 akan semakin kompleks.
Ia menekankan perlunya implementasi program nasional secara nyata di tingkat daerah.
Alwis menyebut Muskomwil II APEKSI menjadi forum penting bagi para wali kota untuk bertukar pengalaman, memperkuat kolaborasi, dan merumuskan strategi pembangunan perkotaan.
“Melalui forum ini, para wali kota dapat saling bertukar pandangan dan merumuskan langkah strategis yang bermanfaat bagi masyarakat,” jelasnya.(*)