,

Situasi Mencekam di Iran: Fasilitas Kesehatan Jadi Target Serangan Israel

Situasi Mencekam di Iran: Fasilitas Kesehatan Jadi Target Serangan Israel

SEPUCUKJAMBI.ID – Ketegangan antara Israel dan Iran terus meningkat, dengan laporan terbaru menyebutkan bahwa serangan Israel telah menyasar fasilitas kesehatan di Iran.

Pada Senin (16/6/2025), serangan udara dilaporkan menghantam sebuah rumah sakit di Kermanshah, Iran bagian barat, yang mengakibatkan sejumlah pasien mengalami luka serius.

Mengutip laporan The Guardian, pihak berwenang Iran mengklaim bahwa serangan itu merupakan bagian dari serangkaian pemboman yang dilakukan Israel sejak Jumat lalu.

Sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan penyiar televisi pemerintah melarikan diri saat bom menghantam gedung stasiun TV di tengah siaran langsung.

“Banyak korban tewas, tetapi saya tidak tahu siapa saja. Kami hanya berusaha menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa,” ujar seorang petugas medis di kota Karaj, wilayah barat Teheran.

Tenaga medis di berbagai rumah sakit menggambarkan kondisi yang mencekam dan penuh kekacauan.

Beberapa dokter menyaksikan langsung anak-anak berusia empat tahun dengan anggota tubuh patah, serta korban luka lainnya yang terus berdatangan.

“Kami belum sempat makan atau minum. Saya khawatir jenazah akan terus berdatangan pagi ini,” kata seorang dokter yang enggan disebutkan namanya.

Hingga Senin pagi, pemerintah Iran mencatat lebih dari 1.277 orang dirawat di rumah sakit akibat serangan, dengan 224 orang dinyatakan meninggal dunia.

Namun, dokter di Rumah Sakit Imam Khomeini menyebut jumlah korban sebenarnya bisa jauh lebih tinggi.

ICU rumah sakit itu bahkan sudah diperluas untuk menampung pasien kritis, sementara pasien luka ringan dialihkan ke fasilitas lain.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Iran, Hossein Kermanpour, menyampaikan bahwa lebih dari 90 persen korban merupakan warga sipil.

Ia menambahkan, suasana di ruang gawat darurat sangat mengerikan, dengan banyak pasien berdarah dan mengalami luka serius akibat pecahan bom.

Baca juga:  Arifani Bongkar Keterlibatan Diding dan Helen, dalam Jaringan Narkotika Jambi

“Saya melihat balita, remaja, hingga lansia terluka. Banyak ibu membawa anak-anak mereka dalam kondisi penuh darah akibat serpihan peluru,” kata salah satu dokter.

Staf medis diinstruksikan untuk tidak membagikan informasi korban di media sosial, dan setiap rotasi kerja dipantau ketat oleh kepala rumah sakit.

Seorang jurnalis lokal menyebutkan bahwa pihak berwenang Iran menolak permintaan data resmi terkait jumlah korban tewas dan terluka.

Serangan ini merupakan kelanjutan dari operasi militer besar-besaran Israel sejak Jumat lalu, yang disebut sebagai upaya mencegah pengembangan senjata nuklir oleh Iran.

Sebagai balasan, Iran meluncurkan serangan rudal dan drone ke wilayah Israel, yang memperburuk situasi di kawasan.

Iran dilaporkan telah meminta negara-negara Teluk untuk mengajukan permohonan kepada Presiden AS Donald Trump agar memediasi gencatan senjata.

Namun hingga kini, tanda-tanda perdamaian belum terlihat.

“Tiga hari terakhir mengingatkan saya pada perang Iran-Irak. Ini seperti rumah sakit medan perang,” ujar seorang dokter dari Rumah Sakit Imam Khomeini.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Tags

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Web Design