Jelang Muskomwil II, Sekda Jambi Pimpin Apel Penanganan Gepeng dan Anak Jalanan

JAMBI, SEPUCUKJAMBI.ID – Sekretaris Daerah Kota Jambi, A. Ridwan, bersama Kepala Dinas Sosial Kota Jambi, Yunita, memimpin apel gabungan Kasi Trantib se-Kota Jambi pada Rabu (26/11) di Lapangan Utama Kantor Wali Kota Jambi.

Apel ini menjadi bagian dari upaya terpadu penanganan gelandangan, pengemis (gepeng), dan anak jalanan menjelang pelaksanaan Muskomwil II se-Sumatera Selatan, di mana Kota Jambi bertindak sebagai tuan rumah.

Dalam arahannya, A. Ridwan menegaskan bahwa penataan ruang publik menjadi hal penting untuk menjaga ketertiban, kebersihan, dan kenyamanan Kota Jambi, terlebih dengan kedatangan tamu dari berbagai daerah selama kegiatan Muskomwil II.

“Penanganan terpadu ini kita lakukan untuk memastikan jalan-jalan protokol tetap rapi dan tertib. Kota Jambi sebagai tuan rumah tentu ingin memberikan kenyamanan bagi para tamu,” ujarnya.

Ia juga menyoroti keberadaan gepeng yang sering meminta-minta di persimpangan lampu merah, dan menegaskan perlunya penertiban secara konsisten.

“Kita ingin gelandangan dan pengemis tidak lagi berada di simpang-simpang utama agar ketertiban kota tetap terjaga dan memberikan kesan baik bagi tamu yang datang,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Jambi, Yunita, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan agenda rutin tim terpadu penanganan gepeng dan anak jalanan, namun pada periode ini diperkuat karena adanya agenda Muskomwil II.

Menurutnya, sekitar 100 personel diturunkan dan ditempatkan pada titik-titik yang telah ditetapkan.

“Ada 19 simpang yang menjadi target penertiban. Setiap tim akan melakukan penjagaan dan penindakan secara bergiliran setiap dua jam,” jelasnya.

Sejumlah lokasi keramaian yang menjadi fokus pengawasan antara lain Simpang Bukit Baling, Simpang BI, Simpang JBC, serta beberapa simpang lainnya.

Yunita juga menyampaikan bahwa penertiban tidak akan efektif tanpa kesadaran masyarakat.

Ia menegaskan bahwa, kebiasaan warga memberikan uang atau barang secara langsung di jalan menjadi faktor meningkatnya jumlah gepeng.

“Penegakan peraturan saja tidak cukup. Jika masyarakat konsisten tidak memberikan donasi di jalan, jumlah pengemis bisa ditekan,” tegasnya.

Ia berharap operasi terpadu ini dapat menciptakan lingkungan kota yang lebih tertib, aman, dan nyaman, khususnya dalam menyambut tamu Muskomwil II.

“Kami ingin menumbuhkan kesadaran bersama bahwa ketertiban kota adalah tanggung jawab kita semua,” tutupnya.(*)